Masturbasi yang Kelewat Sering Bisa Berbahaya

Apa sih Masturbasi dan Onani itu?

Istilah Masturbasi sendiri berasal dari kata "masturbasi" Yang dalam bahasa Latin artinya mencemari diri sendiri. Kadang-kadang kita juga menyebut istilah lain yang masih menunjuk pada perbuatan yang sama, yaitu onani.
Masturbasi adalah perilaku merangsang diri sendiri untuk memperoleh kenikmatan seksual. Masturbasi biasa dilakukan, khususnya oleh remaja baik laki-laki maupun perempuan. Namun demikian menurut penelitian, laki-laki lebih banyak melakukan masturbasi dari pada perempuan.

Bahaya ga ya?


Dilihat dari sisi medis ternyata selama dilakukan dengan higienis, artinya dengan tangan yang bersih, masturbasi tidak berbahaya. Yang seringkali membuat celaka adalah bila masturbasi dilakukan dengan menggunakan alat. Walaupun alat yang digunakan untuk masturbasi tidak bisa pecah, bukan berarti kita langsung terbebas dari risiko. Lecet, luka dan infeksi akibat iritasi tetap mengintai. Apalagi, kalau alat tersebut tidak terjaga kebersihannya. Selain itu, tukar-menukar sarana masturbasi dengan orang lain akan sama risikonya dengan bertukar-tukar pasangan dalam hubungan seksual.


Namun, memang ada sisi buruk dari masturbasi, terutama bila dikaitkan dengan "keterampilan" untuk berhubungan seks dengan pasangan wanitanya. Masturbasi bagi pria cenderung dilakukan dengan cepat karena ingin segera selesai (mungkin juga karena takut ketahuan). HaI ini bertolak belakang dengan hubungan seks, di mana pria harus memperhatikan keinginan dan kepuasan pasangannya. Sedangkan wanita yang sering melakukan masturbasi dikhawatirkan akan kesulitan menyesuaikan diri ketika berhubungan seks setelah ia menikah. Masturbasi bagi wanita cenderung dipusatkan pada perangsangan klitoris, padahal dalam berhubungan seks, vagina lebih berperan.


Mitos...

Mitos yang mengatakan bahwa, masturbasi berbahaya karena membuat dengkul menjadi kopong, ternyata tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Hanya saja, perlu diingat bahwa masturbasi, seperti juga hubungan seks, merupakan hal yang memakan tenaga. Sehingga kalau kita melakukannya terlalu sering, akibatnya kita bisa merasa , kecapaiaan dan lemas.

Ada lagi mitos yang mengatakan bahwa sering masturbasi dapat menimbulkan kemandulan. Sering masturbasi, yang berarti mengeluarkan air mani. memang dapat mempengaruhi kadar sperma dalam air mani, padahal jumlah , sperma yang cukup sangat diperlukan untuk membuahi sel telur. Namun, tidak berarti remaja cowok yang sering melakukan masturbasi, kelak setelah menikah akan terganggu kesuburannya. Dengan catatan selama kebiasaan ini tidak berlanjut hingga menikah, ia akan baik-baik saja.

Apa yang harus kita lakukan? Kiat-kiat untuk mengurangi masturbasi atau onani, yang pertama dan utama adalah tekad bulat. Hal lainnya, cari berbagai trik untuk ngerem diri, yang paling bagus jelas berusaha menjauhkan diri dari hal-hal yang merangsang libido. Selain itu beberapa cara dibawah ini juga bisa dicoba, antara lain:

1. Kenali kemudian hindari hal-hal apa yang membuat, kita terangsang: gambar erotis, melamun sendirian di kamar tidur, atau berlama-lama di kamar mandi.
2. Cari kesibukan: ikut kegiatan remaja, olah raga atau ngobrol dengan anggota keluarga lain.
3. Minum minuman bersoda. Minuman bersoda memang kurang baik untuk kesehatan, tetapi untuk kasus keranjingan masturbasi, keburukan minuman bersoda ini malah bisa dijadikan salah satu alat terapi. Kalau nafsu sudah sampai ke ubun-ubun, bela-belain deh minum-minuman mengandung soda. Nggak lama badan pasti bakal lemes, kan jadi males tuh ngelakuin masturbasi.
4. Baca komik lucu. Komik yang lucu itu selain bisa membantu menghabiskan energi yang berlebih (kalo kita ketawa energi itu jadi keluar), juga membantu melemaskan saraf-saraf yang tegang.


Walaupun masturbasi tidak berbahaya, kita harus ingat, jangan sampai kita yang dikendalikan oleh dorongan seks. Kitalah yang harus bisa mengendalikan dorongan seks. Percaya deh, hubungan seks dengan pasangan yang kita cintai dan mencitai kita, dalam situasi pernikahan yang dilandasi komitmen yang kuat akan jauh lebih membahagiakan. Makanya, lebih baik menunggu, kan?

Berapa kali masturbasi yang normal dilakukan? Umumnya jumlah masturbasi yang dianggap normal dilakukan 2-3 kali dalam seminggu atau 12 kali dalam sebulan. Jika lebih dari itu bisa berbahaya.

Masturbasi dengan jumlah normal seperti itu atau 12 kali dalam sebulan juga bisa mencegah kanker prostat. Melakukan masturbasi dengan jumlah normal bisa mengeluarkan zat-zat karsinogenik yang bisa membahayakan kelenjar prostat pria.

Masturbasi adalah kegiatan seksual yang normal dan sehat. Namun jika dilakukan secara berlebihan tentu saja bisa menimbulkan bahaya bagi diri orang tersebut.

Orang yang melakukan masturbasi terlalu sering bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam hal psikologis dan fisiologis. Frekuensi masrturbasi yang dilakukan tergantung dari usia hidupnya. Orang yang berusia 16 tahun pasti akan melakukan masturbasi lebih sering dibandingkan orang yang sudah berusia 40 tahun.


Saat sedang masturbasi maka suhu internal tubuh akan meningkat, sehingga suhu dalam tubuh akan lebih tinggi dibandingkan suhu luar. Karenanya seseorang akan merasa lebih panas atau kadang-kadang berkeringat setelah melakukan masturbasi.


Seringnya melakukan masturbasi akan merangsang fungsi saraf parasimpatik yang memproduksi hormon seks seperti asetilkolin, dopamin dan serotonin. Ketidaknormalan tingginya hormon seks ini menyebabkan otak dan kelenjar adrenal menghasilkan performa yang berlebihan dalam mengkonversi dopamin-norepinefrin-epinefrin. Dengan begitu terjadi perubahan besar zat-zat kimia di dalam tubuh.

Masalah tidak akan muncul jika terjadi keseimbangan. Tapi jika terjadi ketidakseimbangan zat dalam tubuh maka ada kemungkinan beberapa gejala bisa saja muncul. Hal ini karena masturbasi terjadi secara berulang-ulang.

Seperti dikutip dari Steadyhealth, Jumat (12/3/2010) menunjukkan bahwa ada orang-orang yang selama masturbasi mengalami beberapa masalah dengan konsentrasi dan memori, hal ini kemungkinan akibat kelebihan asetilkolin. Selain itu terlalu sering masturbasi juga bisa mengeringkan saraf motorik, saraf otot-akhiran dan jaringan asetilkolin.

Gejala yang muncul jika terlalu sering melakukan masturbasi atau sering disebut kelelahan seksual yaitu gangguan fungsi sistem saraf termasuk impotensi dan disfungsi ereksi serta kebocoran mani. Hal ini menyebabkan sperma atau cairan keluar dari penis tanpa adanya ereksi yang menyertai. Hal tersebut tentu saja bisa menimbulkan masalah psikologis.

Kebocoran mani adalah suatu tanda yang menunjukkan adanya gangguan pada saraf parasimpatik yang menjaga katup ejakulasi agar tetap tertutup dan mengatur ereksi, saraf ini bisa melemah jika terlalu sering melakukan masturbasi. Dengan melemahnya saraf tersebut, maka tentu saja akan menjadi masalah pada ereksinya. Selain itu, masturbasi ini umumnya menimbulkan rasa ketagihan atau kecanduan.

Masturbasi dianggap bermasalah jika membuat kualitas hidup dari orang tersebut menurun seperti mempengaruhi pekerjaan, sekolah atau kehidupan sosialnya.

Peneliti mengatakan silakan saja melakukan masturbasi asalkan takarannya tidak berlebihan.


http://eruelbeliever.blogspot.com/2012/08/masturbasi-yang-kelewat-sering-bisa.html

Artikel Terkait Kesehatan

Arsip Blog