Mengapa orang-orang, baik pria maupun wanita menjadi lebih lembut dan terlihat lemah saat melihat wajah yang imut, seperti wajah bayi? Tak hanya bayi, tetapi bisa juga bayi anjing, kucing, atau hal-hal yang dianggap lucu dan menggemaskan. Adakah alasan ilmiah di balik semua ini?
Faktanya, hal-hal yang imut dan menggemaskan membuat kita tertarik untuk mendekat, mulai berbicara dengan lembut, dan melupakan hal-hal serius yang mungkin sedang Anda hadapi.
Pada tahun 1943, etologis Konrad Lorenz menyebut hal ini "baby schema". Baby Schema adalah bagaimana rupa bayi yang menawan dan menggemaskan. Pipi tembam, mata yang besar dan bulat, badan yang gemuk dan lembut, kepala yang besar. Ini adalah satu-satunya modal bayi untuk memotivasi orang dewasa agar merawat mereka.
Pada tahun 2009, tim Jerman - Amerika yang dipimpin oleh Melanie Glocker di University of Muenster menempatkan wanita dewasa untuk dipelajari otaknya saat mereka melihat gambar bayi yang didekatkan dan dijauhkan.
Hasilnya, ketika gambar bayi didekatkan, kinerja bagian otak yang bernama nucleus accumbens meningkat. Semakin kuat bagian ini bekerja, maka semakin kuat pula keinginan wanita untuk mendekatinya.
Hal ini ternyata juga berlaku pada pria, walaupun tidak sekuat wanita. Sebuah eksperimen dilakukan dengan menggunakan gambar yang imut dan menggemaskan seperti anak anjing dan kucing. Orang-orang yang berada di jalanan diminta untuk mengisi survey secara sukarela.
Awalnya orang-orang tersebut diminta untuk mengisi survey pada stan yang tidak ditempeli gambar apapun. Hasilnya hanya 26% orang yang mau mengisi survey. Setelah itu pada stan dipasang gambar-gambar menggemaskan seperti anak anjing dan bayi. Jumlah orang yang mau mengisi survey meningkat menjadi 49%, dengan jumlah wanita lebih banyak dibandingkan pria.
Belum ada penelitian yang melihat efek meningkatnya suara ketika orang mendekati bayi, namun kemungkinan ini dikarenakan oleh otak yang memotivasi kita untuk merawat bayi.
http://www.merdeka.com
Faktanya, hal-hal yang imut dan menggemaskan membuat kita tertarik untuk mendekat, mulai berbicara dengan lembut, dan melupakan hal-hal serius yang mungkin sedang Anda hadapi.
Pada tahun 1943, etologis Konrad Lorenz menyebut hal ini "baby schema". Baby Schema adalah bagaimana rupa bayi yang menawan dan menggemaskan. Pipi tembam, mata yang besar dan bulat, badan yang gemuk dan lembut, kepala yang besar. Ini adalah satu-satunya modal bayi untuk memotivasi orang dewasa agar merawat mereka.
Pada tahun 2009, tim Jerman - Amerika yang dipimpin oleh Melanie Glocker di University of Muenster menempatkan wanita dewasa untuk dipelajari otaknya saat mereka melihat gambar bayi yang didekatkan dan dijauhkan.
Hasilnya, ketika gambar bayi didekatkan, kinerja bagian otak yang bernama nucleus accumbens meningkat. Semakin kuat bagian ini bekerja, maka semakin kuat pula keinginan wanita untuk mendekatinya.
Hal ini ternyata juga berlaku pada pria, walaupun tidak sekuat wanita. Sebuah eksperimen dilakukan dengan menggunakan gambar yang imut dan menggemaskan seperti anak anjing dan kucing. Orang-orang yang berada di jalanan diminta untuk mengisi survey secara sukarela.
Awalnya orang-orang tersebut diminta untuk mengisi survey pada stan yang tidak ditempeli gambar apapun. Hasilnya hanya 26% orang yang mau mengisi survey. Setelah itu pada stan dipasang gambar-gambar menggemaskan seperti anak anjing dan bayi. Jumlah orang yang mau mengisi survey meningkat menjadi 49%, dengan jumlah wanita lebih banyak dibandingkan pria.
Belum ada penelitian yang melihat efek meningkatnya suara ketika orang mendekati bayi, namun kemungkinan ini dikarenakan oleh otak yang memotivasi kita untuk merawat bayi.
http://www.merdeka.com