Jakarta - Kentang goreng dan burger paling enak dinikmati dengan segelas minuman soda. Menu makanan sejenis ini banyak tersedia di restoran siap saji. Junk food dapat membuat tubuh jadi gemuk jadi gemuk. Bukan hanya itu juga diketahui membuat mudah sedih.
Menurut sebuah penelitian, makanan cepat saji memang selalu dikaitkan dengan depresi. Peringatan tentang bahaya sering makan junk food juga sering disebarluaskan. Meskipun begitu masih banyak orang yang gemar makan junk food.
Sebuah penelitian terbaru yang dipimpin oleh ilmuan dari University of Las Palmas de Gran Canaria dan University of Granada, menunjukkan bahwa penggemar makanan siap saji atau junk food lebih mudah untuk cepat sedih. Perbandingannya mencapai 51 persen dibandingkan dengan orang yang lebih sedikit konsumsi junk food.
Saat penelitian, jumlah asupan junk food benar-benar diamati. Hal ini untuk membuktikan terlalu sering makan junk food bisa membuat orang jadi depresi dan sering merasa sedih. Hasil penelitian juga diumumkan oleh Almudena Sanchez-Villega, salah satu penulis peneliti.
Studi ini juga melihat kepribadian masing-masing responden. Cara makan responden juga dinilai, rata-rata dari mereka yang makan dengan cepat cenderung memiliki kebiasaan diet yang buruk. Seperti kurang makan buah, kacang-kacangan, ikan, sayuran dan minyak zaitun.
Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Public Health Nutrition, juga menyatakan bahwa ada responden yang sering makan makanan yang dipanggang. Mereka juga memiliki sifat mudah sedih sama seperti responden yang sering makan junk food.
"Hal ini bisa dibenarkan kalau makanan tidak sehat dapat membuat Anda mudah sedih," ujar Nisha Jadhav, seorang ahli gizi di Mumbai. Makanan cepat saji mengandung asam lemak trans dan lemak jenuh yang dapat mempengaruhi mood. Mengurangi makanan bergula tinggi atau minuman manis saat bekerja juga dapat membuat perubahan suasana hati dikantor.