10 Alasan Pria Bikin Video Seks dengan Pasangannya

Seperti Woman kutip dari Wikipedia, video seks, atau yang termasuk sexting, adalah tindakan mengabadikan adegan seks yang tersurat melalui pesan bergambar, entah itu MMS, atau video. Sexting ini mulai populer sejak 2005, di mana saat itu sexting berkembang di beberapa wilayah negara besar seperti Amerika, Australia, New Zealand, Inggris dan Kanada.

Sebenarnya apa sih yang mendorong orang (terutama pria) mengabadikan adegan intimnya? Berikut adalah pengakuan 10 sahabat Woman yang berbagi pengalaman tentang video seks mereka.

"Sebagai dokumentasi saja, kalau-kalau nanti si dia sudah tak menjadi milik saya," - Derry, 31 tahun-

Perlu dipahami, apabila tak semua orang mampu melupakan seseorang yang pernah istimewa di hatinya dengan sangat cepat. Dan bahkan terkadang sama sekali tak bisa melupakan. Karena takut bahwa suatu saat akan kehilangan, terkadang mereka akan mengabadikannya lewat foto atau video. Pria sendiri menganggap bahwa adegan intim adalah momen yang layak untuk diingat, sehingga ada beberapa orang yang mengabadikan momen intimnya agar suatu saat jika mereka berpisah, mereka tetap punya sesuatu untuk dikenang.

"Seru aja kalau dilihat bareng sama pasangan!" - Arsya, 28 tahun -

Sebagian kecil pria, menganggap bahwa menikmati adegan intim yang diabadikan bersama kekasih adalah hal yang menyenangkan. Mereka tak hanya membahas, bahkan kegiatan ini juga berfungsi sebagai foreplay seru bersama pasangan.

"Dia adalah orang yang pendiam dan tak banyak mengungkapkan pendapatnya. Akhirnya saya memutuskan untuk merekam adegan intim kami sehingga saya tahu apakah performa saya semakin ok atau tidak," - Terry, 29 tahun -

Tak memungkiri bahwa dalam berhubungan intim, pasangan perlu selalu belajar untuk meningkatkan performa. Sehingga ada beberapa orang yang menganggap mengabadikannya melalui video sangatlah penting untuk mengetahui sejauh mana mereka telah mengalami kemajuan. Apalagi jika salah satu pasangan cenderung tertutup dan tak terlalu suka membahas soal hubungan intim bersama pasangannya.

"Bukti bahwa saya adalah pria jantan!" -Jojo, 26 tahun -

Tak hanya wanita saja, sebagian besar pria juga mengalami krisis kepercayaan diri seperti Anda. Sehingga terkadang mereka perlu tahu seberapa jantan mereka saat di atas tempat tidur. Sayangnya mendengarnya dari Anda saja tidaklah cukup, dan akhirnya mereka merekamnya lewat video agar mereka bisa benar-benar yakin bahwa mereka ini tampil sempurna di depan Anda.

"Jawaban saya ini mungkin akan membuat para wanita yang pernah dekat dengan saya marah. Tapi, jujur saja, saya suka mengabadikannya untuk memamerkan kepada teman saya," - Abe, 26 tahun -

Dibaca beberapa kali pun Anda akan sebal dan emosi. Namun, tak memungkiri bahwa ada beberapa pria yang sama seperti Abe. Yang mengabadikan adegan intim bersama pasangan hanya untuk sekedar memamerkan kepada teman dan menunjukkan eksistensinya sebagai don juan.

"Saya pernah bikin satu rekaman video saat masih bersama pacar pertama dulu. Dia cantik dan sangat susah didapatkan sehingga saya membuat video itu sebagai jaminan bahwa ia tak akan meninggalkan saya. Tetapi, sia-sia. Ia tetap meninggalkan saya!" -Nino, 33 tahun -

Rasa takut, tidak percaya diri dan takut kehilangan kerap mendorong seseorang bertindak suatu hal yang terkadang di luar akal sehat. Menganggap bahwa video intim yang dibuatnya bisa menjamin seseorang agar tak pergi meninggalkannya bukanlah suatu hal yang bijaksana, karena keberadaan video tersebut tak akan selalu menjamin seseorang untuk tetap bersama dalam sebuah komitmen. Raga mungkin bisa diikat, tetapi jika sudah membahas soal hati, siapa sih yang bisa mengaturnya?

"Kalau buat saya sih buat sensasi aja. Saat saya melihat kembali video yang saya bikin saya dengan mudah turn on," - Rod,32 tahun -

Karena memiliki fisik yang berbeda, pria memiliki cara yang berbeda-beda pula untuk turn on. Ada yang lebih memilih turn on dengan melihat sebuah film atau foto terlebih dahulu. Seperti halnya, Rod, yang memilih mengabadikan adegan intimnya agar saat akan berhubungan intim dengan pasangan ia mudah turn on.

"Ada beberapa koleksi video seks pribadi yang saya punya di ponsel dan laptop. Saya selalu menyembunyikannya secara rapi dalam sebuah folder rahasia. Ini saya lakukan karena saya sering bekerja bepergian ke luar kota. Sedangkan pasangan kan jauh, daripada saya selingkuh saya putar saja video kami dan self service. Aman kan dari selingkuh?" - Ben, 31 tahun -

Bahkan terkadang wanita juga mendukung pria mengabadikan hubungan intimnya, salah satu alasannya adalah karena mereka tak ingin pasangannya selingkuh. Daripada selingkuh mending self service dengan bantuan alat atau video bersama.

"Saya termasuk pria yang memiliki hasrat cukup tinggi. Dulu saya sering mencari one night stand partner. Namun karena sadar bahayanya, akhirnya saya merekamnya saja. Jadi kalau saya sedang 'butuh' saya akan memutar dan melihat adegan tersebut," - Ferdy, 29 tahun -

Seks adalah kebutuhan yang cukup mendasar, dan kebutuhan pria atas seks lebih besar ketimbang wanita. Untuk itulah mereka akan berusaha untuk mencukupi kebutuhan tersebut dengan berbagai cara, khususnya self service. Dan alat bantu mereka pun bermacam-macam, mulai dari sex toys, sampai video porno, atau video seks pribadi.

"Saya nggak mau kalah dong dengan bintang film porno yang beraksi dengan banyak proses editing gambar. Daripada hanya nonton yang sudah jadi, saya iseng membuatnya sendiri. Menurut saya hasilnya jauh lebih bagus dan alami, akhirnya saya jadi ketagihan dan sampai sekarang saya punya beberapa koleksi pribadi. Tapi saya menyimpannya untuk saya dan pasangan saja, saya tak berniat mengkomersilkannya," - Martin, 35 tahun -

Dalam setiap diri seseorang ada sisi kenarsisan, atau mengagumi diri sendiri. Dan kebanyakan pria tak mau jika terlihat kalah dari orang lain. Untuk membangun sebuah rasa percaya diri dan bangga akan diri sendiri, maka Martin membuat video seks pribadi yang memberikan kepuasan tersendiri baginya.

Terlepas dari alasan kebutuhan akan seks, video intim memang sangat beresiko menimbulkan masalah ketimbang kepuasan. Namun, semua keputusan, Woman kembalikan kepada Anda. Ingin mengabadikan momen intim bersama pasangan atau tidak, adalah pilihan Anda. (vem/bee)

Artikel Terkait The Longue

Arsip Blog